ABULYATAMA.OR.ID, Bandung - Semangat membangun peradaban Islam dari masjid disemarakkan dalam acara Pelatihan Imam Masjid Berdaya yang diadakan oleh LAZ Abulyatama Indonesia pada Sabtu (2/11). Bertempat di Kantor Pusat LAZ Abulyatama di Jalan Sukaraja II No.1, Kecamatan Cicendo, Bandung, acara ini menghadirkan dua pemateri istimewa: Syekh Bilal al Habil dari Gaza, seorang hafidz Al-Qur'an yang memiliki sanad, serta Ustadz Anggy F. Sulaiman, Founder Masjid Sejuta Pemuda. 



Acara dimulai dari pagi hingga sore, diiringi antusiasme dari para peserta yang datang untuk menggali ilmu seputar kemasjidan dan tajwid. Rangkaian acara dibuka dengan sapaan MC dan dilanjutkan sambutan dari Sudarmanto, CEO LAZ Abulyatama Indonesia, yang menyampaikan harapannya agar para peserta bisa menjadi imam-imam masjid yang tak hanya ahli dalam membaca Al-Qur'an, tetapi juga berdaya dan mampu memakmurkan masjid sebagai pusat peradaban Islam.



Materi inti pertama disampaikan oleh Syekh Bilal al Habil dalam sesi "Dauroh Al-Fatihah." Syekh Bilal menekankan pentingnya membaca surat Al-Fatihah dengan tajwid dan tahsin yang benar. Menurutnya, Al-Fatihah adalah inti dari setiap shalat, sehingga setiap Muslim perlu memastikan bacaannya sempurna agar shalanyat menjadi sah. "Nada bacaan itu penting, tetapi yang utama adalah tajwid dan tahsinnya. Jika Al-Fatihah dibaca dengan benar, maka shalatnya sah dan sempurna," tutur Syekh Bilal. 

Berikutnya, Ustadz Anggy F. Sulaiman memberikan wawasan tentang pemberdayaan masjid. Ia menyampaikan bahwa masjid seharusnya menjadi tempat yang makmur dan dirindukan oleh jamaah. Untuk mencapai hal ini, ia mengungkapkan tiga komponen penting: pertama, belajar ilmu dasar tentang kemasjidan dan kepengurusan masjid; kedua, membangun tim yang solid untuk melaksanakan program masjid; dan ketiga, memiliki otoritas yang jelas dalam pengelolaan mesjid. “Jika tiga komponen ini terpenuhi, insyaAllah masjid akan menjadi tempat yang hidup dan berkembang sebagai pusat kebaikan,” ujar Ustadz Anggy.



Acara ini bukan sekadar pelatihan teknis, namun lebih dari itu, sebagai bentuk komitmen LAZ Abulyatama Indonesia untuk memberdayakan imam di berbagai masjid di Indonesia. Melalui pelatihan ini, para imam muda didorong untuk memakmurkan masjid dan menghidupkan nilai-nilai Islam yang membawa manfaat luas bagi masyarakat. "Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga pusat peradaban. Mari kita rawat dan makmurkan masjid agar menjadi pemersatu umat," tambah Sudarmanto.

LAZ Abulyatama Indonesia menyampaikan apresiasi kepada para sponsor dan donatur yang telah memberikan dukungan penuh sehingga acara ini dapat terlaksana dengan sukses. Semoga ikhtiar ini menjadi langkah kecil untuk membangun peradaban yang lebih baik.