Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab: 21).

Nah.. Dengan menjadikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai panutan bersuri tauladan yang baik adalah tugas seumur hidup bagi kita. Bukan sekedar perayaan biasa saja, melainkan perayaan penuh makna.

Sudah sejauh manakah kita rindu pada kekasihNya?

Sudah sejauh manakah kita mengamalkan sunnah-sunnah dan menghidupkannya dalam keseharian?

Momen inilah menjadi refleksi bagi diri untuk lebih mengenal dan dekat dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, serta mengingat dan menghargai perjuangannya.