Kilas Berita Dunia Islam (Nasional)
BPJPH Mulai Gelar Simulasi Pendaftaran Sertifkat Halal


Jakarta. abulyatama.or.id
—Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mulai melakukan simulasi aplikasi pendaftaran sertifikat halal. Selain para pegiat halal, simulasi yang digelar di Jakarta ini juga diikuti perwakilan pengusaha.


Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Siti Aminah mengatakan simulasi dilakukan untuk melihat sejauhmana aplikasi yang sudah dibuat sesuai, layak, serta bisa digunakan, baik BPJPH maupun stakeholdernya.

“Nanti akan dilakukan simulasi apakah aplikasi yang dibuat mudah dipahami dan mudah digunakan. Ini harus dilakukan sebagai bagian layanan kepada masyarakat,” terangnya di Jakarta, Rabu (22/11).

Kegiatan simulasi ini dibuka oleh Kepala BPJPH Sukoso. Dalam amanahnya, Sukoso menggarisbawahi pentingnya aplikasi pendaftaran sebagai bagian dari sistem informasi yang dikembangkan BPJPH. Menurutnya, data yang masuk ke BPJPH harus dapat dikelola dalam sebuah sistem yang baik dan aman sehingga orang yang menyerahkan data tidak was-was. 

“Kalau kita tidak dipercaya konsumen, maka apapun yang kita kerjakan tidak sukses. Sebab trust sangat penting sekali untuk menjalankan proses bisnis BPJPH,” tuturnya. 

Untuk itu, Sukoso meminta agar aplikasi yang dikembangkan dapat: pertama, menerima data dari luar dan menampungnya dalam jumlah besar. “Server kita tidak boleh ecek-ecek. Sebab yang kita urus seluruh dunia. Mulai produk yang digunakan untuk manusia yang masih dalam kandungan sampai hingga akan mengakhiri hidupnya di rumah sakit,” ucapnya.


Kedua, sistem harus menjamin keahamaan data. Data yang masuk harus dilindungi dan tidak bisa diperjualbelikan.

Ketiga, sistem harus memudahkan untuk memanggil data  saat dibutuhkan dan mampu mengirim informasi kepada yang membutuhkan. “Ini misalnya untuk mengingatkan masa sertifikat halal saat sudah hampir sampai waktu kadaluarsanya,” terangnya.

Termasuk juga informasi soal tracking proses bisnis sertifikat halal. Kalau ada pertanyaan dari pengusaha tentang dokumen pendaftaran sertifikat halalnya sudah sampai mana, maka sistem harus mudah melacak dan menjawabnya.

Keempat, sistem harus memudahkan pelayanan. BPJPH selaku fasilitator bisa mendapat kemudahan dalam melakukan pelayanan kepada pengguna. Pengguna juga dimudahkan, misalnya dengan tidak perlu datang langsung karena data bisa dikirim dari mana saja.

“Prinsipnya, sistem harus mempercepat penyelesaian kerja serta memudahkan respon terhadap komplain,” tandasnya.

Simulasi aplikasi pendaftaran sertifikat halal ini akan berlangsung selama tiga hari. Dari simulasi ini, diharapkan diperoleh catatan perbaikan untuk penyempurnaan aplikasi sebelum digunakan secara resmi oleh BPJPH.

Sumber : kemenag.go.id
 








Kilas Berita Dunia Islam (Nasional) Lainnya
(Video) Wantim MUI Kecam MK yang Sahkan Aliran Kepercayaan
Kamis, 23 November 2017 19:16 WIB

Ketua Dewan Pertimbangan (wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Dr HM Din Syamsuddin menyesalkan sikap Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan aliran kepercayaan disahkan setara dengan agama-agama resmi yang sudah ada di Indonesia.

Mulai Tahun Depan, Jamaah Haji dan Umrah Dilarang Foto di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Kamis, 23 November 2017 18:52 WIB

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menerbitkan surat edaran tentang larangan mengambil gambar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan alat apapun. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh negara pengirim jemaah haji dan umrah.

Kemenag: Siswa Pendidikan Islam Berprestasi Semakin Banyak
Kamis, 23 November 2017 18:40 WIB

Kontribusi Pendidikan Islam dalam proses pencerdasan masyarakat dan pembangunan bangsa adalah fakta yang sangat terukur dewasa ini. Berdasarkan indikator-indikator pembangunan bidang pendidikan, kemajuan tercermin secara jelas terutama pada peningkatan angka partisipasi penduduk usia sekolah yang mendapatkan layanan pada satuan-satuan pendidikan Islam.

Masya Allah, Dengan Gaji Pas-pasan Anggota Brimob Ini Hidupi 64 Anak Yatim Selama 10 Tahun
Kamis, 23 November 2017 18:23 WIB

Meski tak bergaji lebih, Brigpol Rochmat Tri Marwoto (40), anggota Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur, Jalan Yos Sudarso No 90, Kota Madiun, tak pernah menyerah berjuang menghidupi 64 anak asuhnya.