[SIAPAKAH ORANG YANG PALING CERDAS ?]
Banyak orang yang mengatakan bahwa orang yang yang paling cerdas adalah ilmuwan, profesor, dokter, atau bahkan peneliti. Karena dengan kemampuan akalnya ia mampu berpikir dan menciptakan sesuatu yang baru. Melihat keadaan, melakukan penelitian sehingga menghasilkan terobosan yang baru ditemukan. Tapi ternyata sahabat, bukan mereka yang Rasulullah SAW maksud, seperti yang dijelaskan pada hadits di bawah ini :
Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah 2/419 berkata : hadits hasan)
Ternyata orang yang paling cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati dimana pun ia berada, selalu ingat tempat kembali yang akan ia tuju, lebih sering merintih dan menangis atas segala dosa yang diperbuat, mempersiapkan bekal yang akan di bawa ke tempat persinggahan terakhirnya dan orang yang selalu mengingat pemutus kelezatan.
Jika untuk pergi ke tempat wisata saja kita butuh perbekalan yang cukup, Apalagi saat kita akan pergi ke tempat yang tidak akan mungkin menggembalikan kita ke dunia ?
Tempat abadi,
Tempat yang sunyi,
Tempat Menyendiri,
Tempat pertanggungjawaban kepada Illahi.
Sahabat Jannah,
Sudah siapkah jika hari ini menjadi akhir dari hidup kita ?
Sudah berapa banyak amalan yang kita tabung sampai saat ini?
Kematian tak menunggu kita bertaubat
Ia mengintai dimana pun kita berada
Menembus ruang dan waktu
Merenggut kelezatan dunia
Maka dari itu Sahabat Jannah, mari bersama-sama kembali pada-Nya, membersihkan diri dengan amalan sedekah yang kita keluarkan, menempa diri untuk istiqomah berada di Jalan-Nya.
Kami membuka peluang amal, ini saat terbaik karena esok belum tentu hadir kembali.
Mari salurkan kepedulian sahabat melalui :
Bank Mandiri : 132 007 007 0025
(Yayasan Abulyatama Indonesia)
Konfirmasi donasi :
(022) 20567986/ 085334340455
Begitu banyak aksi heroik yang dapat disaksikan pada kala itu. Di mana peserta Aksi damai dan simpatik 212 telah memberi kesan mengharukan dan membanggakan sebagai masyarakat berbangsa dan beragama, tidak hanya bagi umat Islam tapi dirasakan juga oleh umat dari agama lain. Eksistensi umat islam ditunjukkan dengan penuh perjuangan dan kedamaian. Peserta aksi 212 tahun lalu membuktikan bahwa mereka sanggup mengorbankan uang, waktu, tenaga dan pikiran untuk membela Al-Quran dan Agama Islam aksi damai dan simpatik.
Usahawan muslim merupakan komunitas strategis dalam membangun peradaban berbasis wakaf. Hal ini tak terlepas dari potensi wakaf yang belum dioptimalkan sebagai pilar ekonomi umat. Hal ini terungkap dalam Wakaf Business Forum (WBF) Semarang, yang digelar di Hotel Pandanaran, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/11).
Pemprov DKI tengah menggodok program rumah DP Rp 0, yang digadang-gadang oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno semasa kampanye lalu. Rencananya rumah DP Rp 0 itu akan segera dibangun pada awal tahun 2018 di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, dengan lahan untuk pilot project seluas 1,3 hektar.
Guna menjamin ketunggalan data kependudukan di Indonesia, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan hanya akan melayani pencatatan nikah pasangan calon pengantin (catin) yang sudah memiliki KTP Elektronik (KTP-el). Hal itu termaktub dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri dengan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama.