
WASHINGTON- abulyatama.or.id—Sebuah terobosan dalam sejarah perusahaan 58 tahun ini, Barbie telah merilis boneka hijab pertamanya, yang dimodelkan setelah Olimpiade AS Ibtihaj Muhammad.
"Saya senang bisa bermitra dengan merek yang saya kenal dan menghormati wanita kuat yang menembus tantangan dan yang tujuan utamanya adalah untuk memengaruhi pemimpin masa depan di masa depan," kata Muhammad kepada PeopleStyle.
“Bisa dijadikan model boneka seperti ini membuat saya sangat bangga dan terharu".
Boneka baru ini diresmikan di Konferensi Tingkat Tinggi Wanita Glamour of the Year pada hari Senin.
Ini adalah boneka terbaru dalam lini "Shero" Barbie, sebuah program yang merayakan wanita pemecah batas yang bermaksud menginspirasi generasi berikutnya.
Seiring dengan boneka Muhammad, hal ini termasuk model boneka yang diikuti Ashley Graham, Zendaya, Kristin Chenoweth, Gabby Douglas, Emmy Rossum, Trisha Yearwood, Misty Copeland, dan Ava DuVernay.
"Sangat asyik melihat diriku dalam bentuk boneka kecil ini dengan seragam pagar saya," katanya, menyebut pengalaman itu "sangat mengharukan hati."
"Ia menyertakan namaku di belakang dan memiliki topeng pagar dan pedang kecil. Saya menyukainya."
Muhammad mengatakan bahwa dia sangat ingin memastikan bahwa bonekanya akan menjadi model yang realistis baginya. "Saya tahu bahwa sebagai atlet, saya memiliki kaki yang lebih besar—kaki kuat inilah yang kita gunakan, terutama fencers. Jadi pastinya saya ingin kaki atletis itu kuat,dan yang penting bagi saya adalah memiliki boneka yang mirip dengan saya. "kata pemain anggar itu.
"Saya juga berharap besar eyeliner menjadi suatu ciri khususnya. Saya suka memikirkan eyeliner saya sebagai perisai ciri khas dalam boneka itu; Saya tidak hanya memakainya saat berbelanja ke toko tapi saya juga memakainya untuk bersaing. Saya memakainya ke pertandingan Olimpiade, jadi saya ingin Barbie saya memiliki liner khas yang sempurna dan juga mengenakan jilbab, "tambahnya, demikian lansir aboutislam.net.[ar]
Bagaimana pun juga kewajiban menegakkan shalat lima waktu berlaku di manapun dan bagaimanapun keadaannya, tidak ada rukhshah (keringanan) untuk meninggalkannya. Agama Islam pun telah menjelaskan tata cara shalat dalam berbagai kondisi darurat sekalipun.
‘’Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.’’(QS. Ath-Thalaq [65]: 7).
Awalnya sulit bagi Imam A. Rahman Lee Ju-Hwa, yang diperkenalkan ke Islam pada tahun 1984, untuk memberi tahu teman-temannya bahwa dia tidak dapat bertemu untuk minum barbekyu dan minuman. "Kembali pada hari, teman-teman saya tidak mengerti agama saya dan secara paksa meminta saya untuk minum," katanya. "Butuh beberapa waktu tapi hari ini mereka mengerti saya." Imam Lee melihat kembali krisis sandera Korea dan mengingat saat polisi setempat ditempatkan di depan masjid untuk melindunginya dari protes dan ancaman bom sebagai reaksi terhadap penculikan tersebut. "Krisis sandera Korea adalah satu titik kritis dalam sejarah Islam di Korea Selatan," kata Lee. Radu Diaconu / Al Jazeera.