Karena lebih banyak negara menerima jilbab sebagai bagian dari seragam polisi mereka, semakin banyak perwira Muslim yang mencapai impian hidupnya untuk bergabung dalam karir sambil mempertahankan ajaran iman mereka. | Selasa, 21 November 2017 21:08 WIB
Dewan Tetua Muslim membahas dalam pertemuan mereka di Dubai pada hari Minggu, 30 Juli, "langkah-langkah ketat untuk mengakhiri pendudukan Israel di Masjid Al Aqsa", meyakinkan warga Palestina bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka untuk Masjid Al-Aqsa.
"Kita membutuhkan model peran positif yang dapat kita lihat dan semoga meniru kesuksesan sejati," Haneefah Adam adalah ilmuwan medis berusia 26 tahun dan seniman yang berbasis di Ilorin, Nigeria, kepada The Huffington Post dalam sebuah email pada hari Kamis, 30 Maret.
" Mohamed skor lagi?? Itu dia .. Saya Muslim sekarang, "seorang penggemar Liverpool menulis di Twitter setelah pertandingan tim vs Southampton, Sabtu.
"Saya merasakan tanggung jawab, keinginan untuk berbicara, untuk mengatakan, `Kami memiliki kepercayaan yang berbeda tapi kami hidup seperti orang lain,`" kata Naïla Khalil, yang menggambarkan dirinya sebagai orang Tunisia, Muslim dan "Québécoise," CBC melaporkan.
"Saya senang bisa bermitra dengan merek yang saya kenal dan menghormati wanita kuat yang menembus tantangan dan yang tujuan utamanya adalah untuk memengaruhi pemimpin masa depan di masa depan," kata Muhammad kepada PeopleStyle.
Bagaimana pun juga kewajiban menegakkan shalat lima waktu berlaku di manapun dan bagaimanapun keadaannya, tidak ada rukhshah (keringanan) untuk meninggalkannya. Agama Islam pun telah menjelaskan tata cara shalat dalam berbagai kondisi darurat sekalipun.
‘’Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.’’(QS. Ath-Thalaq [65]: 7).
Awalnya sulit bagi Imam A. Rahman Lee Ju-Hwa, yang diperkenalkan ke Islam pada tahun 1984, untuk memberi tahu teman-temannya bahwa dia tidak dapat bertemu untuk minum barbekyu dan minuman. "Kembali pada hari, teman-teman saya tidak mengerti agama saya dan secara paksa meminta saya untuk minum," katanya. "Butuh beberapa waktu tapi hari ini mereka mengerti saya." Imam Lee melihat kembali krisis sandera Korea dan mengingat saat polisi setempat ditempatkan di depan masjid untuk melindunginya dari protes dan ancaman bom sebagai reaksi terhadap penculikan tersebut. "Krisis sandera Korea adalah satu titik kritis dalam sejarah Islam di Korea Selatan," kata Lee. Radu Diaconu / Al Jazeera.